Kamis, 01 Maret 2012

sejarah perisai diri

Sejarah bedirinya Perguruan Silat Perisai Diri.

Perguruan Silat Perisai Diri didirikan oleh Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo, setelah melalui perjalanan panjang yang diawali oleh beliau sejak masih anak-anak. Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo adalah putera pertama dari R. M. Pakoesoedirdjo, yang merupakan
buyut dari Pakoe Alam ke II.
R.M. Soebandiman lahir di Pakoealam pada hari selasa legi tanggal 8 Januari 1913. Mulai usia 9 tahun sudah gemar pencak silat, sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Pakoe Alaman. Disamping pencak silat, juga belajar menari di Istana Pakoe Alaman, sehingga berteman dengan saudara Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Pada tahun 1930, R.M. Soebandiman meninggalkan Jogyakarta, untuk merantau tanpa membawa bekal apapun, dengan satu tujuan mencari guru-guru pencak silat dan kyai-kyai. Tujuan pertama adalah kota Jombang, disana beliau belajar silat pada Bapak Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama diperoleh dari pondok Tebu Ireng. Beliau menjalani gemblengan
keras dengan lancar dan setelah dirasa cukup beliau kembali ke barat, ke kota Solo. Dengan tujuan yang sama, beliau belajar pada Bapak Sayid Sahab dan seterusnya untuk menggenapkan ilmunya, beliau belajar kanuragan pada kakeknya yaitu Jogosurasno. Tujuan berikutnya adalah kota Semarang, disini beliau belajar pada Bapak Soegito dari aliran Setia Saudara dan dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Kuning Semarang .
Dari sana beliau menuju cirebon, namun singgah dulu di Kuningan, karena daerah tersebut pada waktu itu terkenal banyak guru-guru silat yang handal. Disini beliau belajar lagi ilmu silat/ kanuragan dan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Kemudian pada tahun 1936, beliau mendirikan perkumpulan Pencak Silat di daerah Banyumas dangan nama "Eka Kalbu".
Setelah puas merantau, kembali ke Jogyakarta dan mulai melatih di Taman Siswa Wirogunan, karena Almarhum Ki Hajar Dewantara memang masih termasuk familynya. Ditengah-tengah kesibukan melatih, beliau bertemu dengan seorang suhu Tionghoa yang kebetulan beraliran Siauw Liem Sie. Kisah pertemuan ini mempunyai cerita tersendiri, karena beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa, tetapi melalui suatu pertarungan
persahabatan dengan murid dari suhu Yap Kie San ini. Melihat bakat R.M. Soebandiman ini, suhu Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerima pemuda Soebandiman sebagai murid.
Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu Siauw Liem Sie yang diterima dari suhu Yap Kie San, R.M. Soebandiman yang akrab dipanggil dengan sebutan "Pak Dirdjo", mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu. Pada tahun 1947, Pak Dirdjo diangkat sebagai Pengawal Negeri P.P dan K di Jogyakarta , Seksi urusan Pencak Silat yang dikepalai oleh Bapak Mochammad Djoemali. Dan seterusnya pada tahun 1954, Pak Dirdjo diperbantukan ke Surabaya Perwakilan P. P dan K Propinsi Jawa Timur dalam urusan pencak Silat.
Pada tahun 1955, Pak Dirdjo resmi dipindah Dinas ke kota Surabaya, yang selanjutnya pada tanggal 2 Juli 1955, Pak Dirdjo mendirikan Perguruan Silat Perisai Diri dengan dibantu oleh Pak Imam Romelan, salah satu pegawai P.P dan K. Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya, kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
Sampai akhirya pada tanggal 9 mei 1983, guru kita tercinta, Pencipta ilmu silat Perisai Diri dan sebagai Pendiri Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo, berpulang menghadap Sang Khaliq, Tuhan Seru Sekalian Alam. Untuk menghargai jasa-jasanya, pada tahun 1986, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar " PENDEKAR PURNA UTAMA " untuk Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo.
Mudah-mudahan seluruh amal ibadahnya Pak Dirdjo diterima oleh-Nya, diampuni segala dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah S.W.T amin.

0 komentar:

Posting Komentar

l